Ada Usaha Ada Hasil

Bagikan Halaman ini

Ditulis oleh: Rezky Mufidah Hidayat | santri KMI ULYA 1 dalam memenuhi tugas Literasi Libur Semester Ganjil

Assalamualaikum, hai namaku Rezky Mufidah Hidayat biasa dipanggil Eky kelahiran 2006, sekarang sedang menduduki bangku kelas 1 al-ulya MTQ An-Nisa Malang. Pada kesempatan kali ini, saya ingin menceritakan awal memulai menghafal alquran.

Sejak TK saya memasuki sekolah umum Islamic. Mulai menghafal alquran saat SD dengan target hafalan kelulusan 2 juz dari juz akhir yaitu 29 dan 30. Alhamndulillah, saya lulus dengan capaian target tersebut dan menjadi siswi terbaik pada ujian quran ke-2. Masuk pada jenjang SMP dengan target hafalan kelulusan  juz yang dimulai dari juz awal. Awal pembagian kelompok quran (halaqoh) saya dan beberapa teman saya dipilih untuk masuk kelompok khusus atau yang biasa disebut Takhassus. Kelompok ini anggota nya campur cowok dan cewek, berbeda dengan kelompok lain yang anggota nya di pisah antara cowok dengan cowok dan cewek dengan cewek. Semester pertama offline, semester kedua dipaksakan online karena virus corona mulai menyerang. Tapi, sayang nya kelompok ini hanya sampai di akhir kelas 7 mungkin dikarenakan keterbatasan gurunya yang mengharuskan dihapus nya kelompok Takhassus ini dan diganti dengan kelompok quran biasanya. Di sekolah ini ada program wajib wisuda quran per tahun nya yang dinamakan Tasmi’ Akbar. Di tahun pertama, saat menduduki bangku kelas 7 saya mengikuti wisuda 4 juz, dimana ada 2 juz tambahan lanjutan dari SD. Saat itu, karena adanya virus corona. Tes dan wisuda quran dilaksanakan secara online. Belum rezeki, pada saat itu saya belum menjadi wisudawati terbaik disetiap riwayat juz yang diikuti. Tapi saya tidak menyerah begitu saja, pikir saya masih ada tahun depan untuk saya bisa membuktikan kalau saya bisa menjadi yang terbaik. Saya menyetorkan hafalan dan murojaah online disetiap pembelajaran alquran. Meskipun online tidak mematahkan semangat kami untuk menambah hafalan. Di bangku kelas 8 saya mengikuti kembali wisuda quran 5 juz, tes disetiap juz saya lalui tentunya dengan perasaan yang naik turun, kadang ada rasa ingin menyerah karena tidak lancar, tapi ketika saya merasa seperti itu saya ingat pada tujuan awal saya untuk menjadi yang terbaik. Tiba saat Tasmi’ Akbar dimulai. Virus corona masih menyerang meski sudah agak mereda, prosesi wisuda dilakukan secara “sesi” offline. Saat pengumuman terbaik wisuda quran riwayat 5 juz, deg degan sekali rasanya dan air mata turun dengan sendirinya ketika nama saya disebut sebagai wisudawati terbaik riwayat 5 juz. Hanya 1 juz tambahan dari wisuda tahun kemarin, tapi saya selalu mengingat satu kalimat “yang dinilai itu proses nya bukan hasil nya”. Prjuangan saya tidak berhenti disitu saja, tahun depan masih ada wisuda quran. Dan saya harus mempertahankan posisi saya yang sekarang untuk tahun depan juga. Di bangku kelas 9 Alhamdulillah, covid sudah mereda sekolah juga sudah dibuka meski harus masuk per sesi yang membuat kelas menjadi terbatas sehingga siswa siswi di campur menjadi satu kelas. Kegiatan juga tetap, jam pertama dimulai dengan halaqoh quran dilanjutkan dengan pelajaran lainnya. Singkat cerita saya mengikuti wisuda quran kembali untuk yang terakhir kalinya di kelas akhir. Saya mengikuti 7 juz, Alhamdulillah ada peningkatan tambahan 2 juz dari tahun kamarin. Sama seperti tahun kemarin saya melakukan tes per juz nya sebelum dilakasanakannya prosesi Tasmi’ Akbar. Saat itu saya sangat sungguh sungguh, karna ini yang terakhir di kelas akhir juga jadi saya harus memberikan yang terbaik. Awal nya saya menyemangati diri “bisa kok insyaAllah bisa, akan mudah kalau kamu tidak lebih memfokuskan pada hp dan sosmed saja”. Tapi ternyata tidak semudah itu, saya sangat mengentengkan dan pada akhirnya waktu sudah sangat dekat dengan batas deadline penyetoran tes, tetapi tes per juz yang kulakukan belum semua di setorkan. Sampai tiba satu hari sebelum deadline aku terburu buru mencari ustad untuk menyetorkan tes, ada saat ustad tesebut tidak bisa, saya mencari waktu lain. Malam hari, ya saya ingat malam itu, malam sebelum deadline saya menyetorkan secara Vidio Call karena hanya cara tersebut yang memungkinkan, ustad nya sangat sibuk. Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan nya meski sangat dekat dengan deadline. Banyak yang saya pelajari dari wisuda quran kali ini. Salah satu nya jangan menyia nyiakan waktu yang ada dan jangan menunda waktu jika memang tidak ada keperluan penting. Wisuda quran kali ini berbda suasana, lebih terbuka juga di tempat yang terbuka karena sudah tidak ada lagi corona. Singkat cerita pada acara terakhir yaitu pengumuman wisudawan wisudawati terbaik riwayat juz. Saya pasrahkan saja kepada Allah, karena juga dilihat perjuangan ku kali ini terlihat lebih mengentengkan, jadi merasa tidak yakin jika akan menjadi yang terbaik tetapi juga tetap berdoa dalam hati meminta yang terbaik. Daann.. siapa sangka ternyata saat pengumuman riwayat 7 juz terbaik, namaku disebut. Sama sekali tidak menyangka, saya hanya diam membeku sangat terkejut. 

Di jenjang SMA, orangtua memilihkan saya pondok tahfidz yang terbaik. Dan, ya, orangtua menempatkan saya di MTQ An-Nisa karena kata teman ibu disinilah pondok yang paling recommended. Saya merasa perjuangan saya dimulai kembali disini. Karena sebelum saya masuk pondok selama liburan panjang saya jarang sekali murojaah hafalan. Ketika sudah masuk pondok yahh hilang sudah hafalan yang sudah pernah saya hafal sebelum nya. Penyesalan memang di akhir. Tetapi juga tetap tidak putus asa, ini kesalahan ku dan aku juga yang harus memperbaikinya. Saya mengulang hafalan saya dengan banyak sekali rintangan dan cobaan yang saya dapatkan. Hasil UTS dan UAS Tahfidz saya juga tidak sebagus teman yang lain, yang sampai mengulang beberapa kali, banyak tangisan, sering mengeluh, ingin menyerah tapi tetap sama aku akan mengingat tujuan awal ku. Tapi aku yakin aku bisa seperti mereka bahkan lebih. 

Mungkin cukup sekian cerita perjalanan menghafal quran ku, maaf jika ada salah kata yang tidak mengenakkan hati. Terimakasih. Wassalamualaikum wr.wb.

Berita Lainnya

berita

Hasil Tes Seleksi Penerimaan Santri Baru 2024/2025

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.               Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi

berita

Semarak Taubat 2023

Dalam rangka masa orientasi santri baru tahun ajaran 2023-2024, Ma’had Tahfidzul Qur’an Annisa (MTQ Annisa) mengadakan acara Taubat yang merupakan akronim dari Ta’aruf Wataujih Litholibat.